Jumat, 18 Juni 2010

PENERAPAN OPEN ENDED

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (Depdiknas, 2006)

Kemampuan bersaing siswa siswa Indonesia sampai sekarang sangat rendah dibanding dengan siswa negara lain. Meskipun tak sedikit siswa kita memenangi ajang bergengsi adu keterampilan di olimpiade matematika dan saints yang siswanya dipersiapkan khusus. Tapi secara umum kemampuan siswa Indonesia sangat memprihatinkan, berdasarkan hasil tes berstandar internasional (International Standarized Test), yaitu Trends in International Mathematics and Science Studt (TIMSS) dan Programme for International Student Assesment (PISA).

Hasil dari nilai TIMSS matematika Indonesia ditahun 2003 dan 2007 masih dilevel bawah, yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Peringkat Indonesia pada Test TIMSS

Tahun


Peringkat

Indonesia


Jumlah

Negara


Skor

Matematika

2003

2007


34

36


45

48


411

411

(Sumber : Highlight from TIMSS 2007 , 2008)

Sementara itu, pada survey tiga tahunan PISA peringkat Indonesia semakin turun di tahun 2006, yang terlihat pada tabel berikut :

Tabel 1.2

Peringkat Indonesia pada Test PISA

Tahun


Peringkat

Indonesia


Jumlah

Negara


Skor

Matematika

2003

2006


38

52


40

57


411

391

(Sumber : Kompas, 2007)

Rendahnya skor matematika salah satu disebabkan faktor evaluasi atau soal yang diberikan di Indonesia hanya terbiasa di level rendah. Menurut taksonomi Bloom pembagian ranah kognitif diklasifikasikan menjadi enam tingkatan, yaitu : mengingat(C1), memahami(C2), menerapkan(C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6) (Krathwohl ,2002). Disekolah Indonesia, siswa hanya terbiasa memberikan soal pada level C1, C2, dan sebagian C3, sedangkan soal tes berstandar internasional TIMSS dan PISA tidak hanya soal yang mengukur kemampuan menyelesaikan soal biasa, tetapi disini akan dilihat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, mulai dari menganalisisnya, memformulasikannya, dan mengkomunikasikan gagasannya kepada orang lain. Dari skala kecakapan enam level TIMS dan PISA lebih dari 50% siswa Indonesia tidak mencapai level terendah, dan kemampuan problem solvingnya merupakan terendah dari negara yang mengikuti (Kompas, 2007).

Gambaran yang tampak dalam bidang pendidikan selama ini, pembelajaran menekankan lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar untuk soal-soal yang diberikan, proses pemikiran tinggi termasuk berpikir kreatif jarang dilatihkan. Buku pelajaran yang dipakai siswa kalau dikaji secara jujur, semua soal yang dimuatnya kebanyakan hanya meliputi tugas tugas yang harus mencari satu jawaban yang benar (konvergen). Kemampuan berpikir divergen, yaitu menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah jarang diukur. Dengan demikian kemampuan intelektual anak untuk berkembang secara utuh diabaikan

Padahal, Pemerintah dalam Permendiknas No 19 (2006), telah mengisyaratkan bahwa pembelajaran matematika dengan hanya memberikan soal-soal konvergen menyebabkan proses pembenaran pembelajaran yang aktif dan kreatif ditelantarkan, dan dalam satu pilar belajar disebutkan bahwa belajar itu untuk membangun dan menemukan jati diri, dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.

Untuk menanggulangi hal tersebut, didalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku sekarang, fokus dalam pembelajaran matematika hendaknya pendekatan pemecahan masalah. Masalah tersebut mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. (Permendiknas Nomor 22: 2006)

Russeffendi (1988:239) juga menyatakan bahwa, untuk mengungkapkan atau menjaring manusia kreatif itu sebaiknya menggunakan pertanyaan pertanyaan terbuka (divergen), pertanyaan yang jawabannya lebih dari satu dan tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Disamping itu pertanyaan divergen menuntut yang ditanya untuk menduga, membuat hipotesis, mengecek benar tidaknya hipotesis, meninjau penyelesaian secara menyeluruh dan mengambil keputusan. Soal-soal divergen (soal open-ended) tersebut dapat berupa soal yang meminta siswa untuk menganalisis, menjelaskan, dan membuat dugaan, tidak hanya menyelesaikan, menemukan, atau menghitung.

Pembelajaran open-ended menurut Shimada (1997) adalah, pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian lebih dari satu. Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa strategi. Menurut Silver (Khabibah,2006) dengan menggunakan soal terbuka dapat memberi siswa banyak pengalamaan dalam menafsirkan masalah, dan mungkin membangkitkan gagasan yang berbeda bila dihubungkan dengan penafsiran yang berbeda.

Dengan demikian jika siswa diberi soal open-ended, praktek, menggali sumber sumber yang dibutuhkan untuk membuat kesimpulan, rencana mengerjakan tugas, memilih metode dan menerapkan kemampuan matematika mereka, diharapkan siswa akan mendapatkan sejumlah manfaat dari hal tersebut. Selain manfaat dalam bidang kognitif, mereka juga akan mendapatkan manfaat dalam bidang afektif antara lain, mereka merasa dihargai karena diberi kesempatan yang sama untuk mengkonstruksi konsep secara individu.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan matematika seperti yang diharapkan, guru perlu mempersiapkan dan mengatur strategi penyampaian materi matematika kepada siswa. Hal ini dilakukan selain untuk mempersiapkan pedoman bagi guru dalam penyampaian materi, juga agar setiap langkah kegiatan pencapaian kompetensi untuk siswa dapat dilakukan secara bertahap, sehingga diperoleh hasil pembelajaran matematika yang optimal. Untuk melaksanakan pembelajaran matematika seperti di atas, diperlukan beberapa kecakapan guru untuk memilihkan suatu model pembelajaran yang tepat, baik untuk materi ataupun situasi dan kondisi pembelajaran saat itu. Sehingga pembelajaran tersebut dapat merangsang siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu menyelesaikan berbagai permasalahan baik dalam pelajaran ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran matematika tersebut yaitu dimungkinkan dengan pendekatan open-ended. Pendekatan ini menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode penyelesaian, atau penyelesaian yang benar lebih dari satu.

Rounded Rectangle: PEMBAHASAN (ISI)

A. Pendekatan Open-ended

Dipandang dari strategi bagaimana materi pelajaran disampaikan, pada prinsipnya pendekatan open-ended sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Shimada (1997:1) pendekatan open-ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu. Pendekatan open-ended dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/ pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik. Namun, pada pendekatan open-ended masalah yang diberikan adalah masalah yang bersifat terbuka (open-ended problem) atau masalah tidak lengkap (incomplete problem). Sedangkan dasar keterbukaan masalah diklasifikasikan dalam tiga tipe, yakni: (1) prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang benar, (2) hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang benar, dan (3) cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya (asli). Sebagai contoh, perhatikan masalah berikut. 1. Pada suatu kompetisi sepak bola, komisi pertandingan mencatat jumlah penjualan tiket penonton, pada pertandingan hari kamis tiket penonton terjual 2457 lembar, pada hari sabtu dan minggu berturut-turut terjual 3169 lembar dan 4852 lembar. Hitung jumlah tiket yang terjual dari tiga kali pertandingan tersebut. 2. Buatlah tiga bilangan yang terdiri dari empat angka yang menggunakan setiap angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 paling sedikit satu kali, dengan syarat, jumlah tiga bilangan tersebut sama dengan 10.478. Berdasarkan kriteria di atas, masalah (i) merupakan masalah rutin dan tidak termasuk masalah terbuka, karena prosedur yang digunakan untuk menentukan penyelesaiannya sudah tertentu yakni hanya menambahkan ketiga bilangan dan hanya memiliki satu jawaban yang benar. Sedangkan masalah (ii) termasuk masalah terbuka (open-ended problem) dan bukan masalah rutin. Keterbukaan masalah ini meliputi keterbukaan proses, keterbukaan hasil akhir dan keterbukaan pengembangan lanjutan (silahkan dicoba menjawabnya). Masalah ini juga bukan masalah rutin, karena tidak memiliki prosedur tertentu untuk menjawabnya. Tujuan dari pembelajaran dengan pendekatan open-ended adalah, siswa diharapkan dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan pola pikir matematis. Dengan diberikan masalah yang bersifat terbuka, siswa terlatih untuk melakukan investigasi berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah. Selain itu siswa akan memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh. Berdasarkan pengertian dan tujuan pembelajaran dengan pendekatan open-ended di atas, perlu digaris bawahi bahwa pendekatan open-ended memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas sesuai dengan minat dan kemampuannya. Dengan demikian kemampuan berpikir matematis siswa dapat berkembang secara maksimal dan kegiatan-kegiatan kreatif siswa dapat terkomunikasikan melalui proses pembelajaran.

B. Pertanyaan Open-Ended

Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan open-ended, biasanya lebih banyak digunakan soal-soal open-ended sebagai instrumen dalam pembelajaran. Terdapat keserupaan terhadap pengertian mengenai soal open-ended. Hancock (1995 : 496) dan Berenson (1995:183) menyatakan bahwa soal open-ended adalah soal yang memiliki lebih dari satu penyelesaian dan cara penyelesaian yang benar. Dengan demikian ciri terpenting dari soal open-ended adalah tersedianya kemungkinan dapat serta tersedia keleluasaan bagi siswa untuk memakai sejumlah metode yang dianggapnya paling sesuai dalam menyelesaikan soal itu. Dalam arti, pertanyaan pada bentuk open-ended diarahkan untuk menggiring tumbuhnya pemahaman atas masalah yang diajukan. Di dalam menyusun suatu pertanyaan open-ended ada dua teknik yang dapat dilakukan. 1. Teknik bekerja secara terbalik (working backward). Teknik ini terdiri dari tiga langkah, yaitu: a. mengidentifikasi topik b. memikirkan pertanyaan dan menuliskan jawaban lebih dulu c. Membuat pertanyaan open-ended didasarkan pada jawaban yang telah dibuat. 2. Teknik penggunaan pertanyaan standar (adapting a standard question). Teknik ini juga terdiri dari tiga langkah yaitu: a. mengidentifikasi topik b. memikirkan pertanyaan standar c. membuat pertanyaan open-ended yang baik berdasarkan pertanyaan standar yang telah dibuat.

C. Tingkat berpikir Matematika

Untuk menyusun pertanyaan open-ended sebaiknya disesuaikan dengan tingkat berpikir Matematika. Tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Bloom yang dikenal dengan taksonomi Bloom (Bloom, 1956) mengklasifikasikan tingkat berpikir kedalam tujuh tingkat, yaitu: Memory, Comprehension, Application, Analysis, Synthesis, Evaluation and Kreatifitas. Sedangkan Sanders (dalam Way, 2003) level Comprehension dibagi kedalam dua katagori yaitu: Translation dan Interpretation, sehingga tingkatan berpikir yang digunakan dalam matematika menjadi tujuh level seperti berikut: 1. Memory atau sering disebut juga pengetahuan (knowledge) atau ingatan (recall) atau komputasi (computation). Pada jenjang ini siswa dituntut untuk mampu menggali atau mengingat kembali (memory) pengetahuan yang telah disimpan di dalam skemata struktur kognitifnya. Hal-hal yang termasuk ke dalam jenjang kognitif ini adalah berupa pengetahuan tentang fakta dasar, terminologi (peristilahan), atau manipulasi yang sifatnya sudah rutin (algoritma rutin). 2. Translation: Kemampuan siswa untuk merubah informasi kedalam simbol atau bahasa yang berbeda. 3. Interpretation: Kemampuan siswa untuk mencari hubungan antara fakta, konsep, prinsip, aturan, dan generalisasi. 4. Application: Kemampuan untuk memilih, menggunakan, dan menerapkan dengan tepat suatu teori atau cara pada situasi baru. Tahap aplikasi ini melibatkan sejumlah respon. Respon tersebut ditransfer kedalam situasi baru yang berarti konteksnya berlainan. Bloom dan kawan-kawan membagi kedalam empat bagian, yaitu: Kemampuan untuk menyelesaikan masalah rutin; Kemampuan untuk membandingkan; Kemampuan untuk menganalisis data, dan kemampuan untuk mengenal pola, isomorfisma dan simetri. 5. Analysis: Kemampuan untuk merinci atau menguraikan suatu masalah (soal) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (komponen) serta mampu untuk memahami hubungan diantara bagian-bagian tersebut. Kemampuan siswa untuk memecahkan masalah nonrutin termasuk kedalam jenjang ini, yaitu kemampuan untuk mentransfer pengetahuan matematika yang telah dipelajari terhadap konteks baru. Pemecahan masalah bisa berupa menguraikan suatu masalah menjadi bagian-bagian.uatu kesatuan Kemudian mengkaji, serta menyusun kembali bagian-bagian tersebut menjadi suatu kesatuan sehingga merupakan penyelesaian akhir. Tahap analisis ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Analisis terhadap elemen, analisis terhadap hubungan dan analisis terhadap aturan. 6. Synthesis: Kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari suatu proses analisis. Sisntesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logik sehingga menjadi sutu pola terstruktur atau bentuk baru. Kemampuan untuk menemukan hubungan, kemampuan menyususn pembuktian, dan kemampuan berpikir kreatif termasuk kemampuan synthesis (Way, 2003). 7. Evaluation: Kemampuan seseorang untuk dapat memberikan pertimbangan (judgement) terhadap suatu situasi, ide, metode berdasarkan suatu patokan atau kriteria. Kemudian setelah memberikan pertimbangan dengan matang dilanjutkan dengan memberikan suatu kesimpulan. 8. Kreativitas

D. Mengembangkan Rencana Pembelajaran

Setelah guru menyusun suatu masalah open-ended dengan baik, langkah selanjutnya adalah mengembangkan rencana pembelajaran. Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Tuliskan respon siswa yang diharapkan Siswa diharapkan merespon masalah yang diberikan dengan berbagai cara. Namun, mengingat kemampuan siswa dalam mengemukakan gagasan dan pikirannya masih terbatas, maka guru perlu menuliskan daftar antisipasi respon siswa terhadap masalah. Hal ini diperlukan sebagai upaya mengarahkan dan membantu siswa memecahkan masalah sesuai dengan cara dan kemampuannya. 2. Tujuan yang harus dicapai dari masalah yang diberikan harus jelas Guru harus benar-benar memahami peran masalah yang akan diberikan kepada siswa dalam keseluruhan pembelajaran. Apakah masalah yang akan diberikan kepada siswa diperlakukan sebagai pengenalan konsep baru atau sebagai rangkuman dari kegiatan belajar siswa. Berdasarkan berberapa hasil penelitian masalah open-ended efektif digunakan untuk pengenalan konsep baru atau dalam merangkum kegiatan belajar. 3. Sajikan masalah dengan cara dan bentuk yang menarik Mengingat pemecahan masalah open-ended memerlukan waktu untuk berpikir, maka konteks permasalahan yang disampaikan harus dikenal baik oleh siswa dan harus menarik perhatian serta membangkitkan semangat intelektual. 4. Berikan informasi dalam masalah selengkap mungkin sehingga siswa dengan mudah dapat memahami maksud dari masalah yang disampaikan. Masalah yang disajikan harus memuat informasi yang lengkap sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah dandapat menemukan pemecahannya. Siswa dapat mengalami kesulitan memahami masalah dan memecahkannya apabila penjelasan masalah terlalu ringkas. Hal ini bisa terjadi karena guru bermaksud memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih cara dan pendekatan pemecahan masalah. 5. Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi masalah Guru harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan siswa untuk memahami masalah, mendiskusikan kemungkinan pemecahannya, dan merangkum apa yang telah dipelajari. Oleh karena itu guru dapat membagi waktu dalam dua periode. Periode pertama, siswa bekerja secara individual atau kelompok dalam memecahkan masalah dan membuat rangkuman dari hasil pemecahan masalah. Periode kedua, digunakan untuk diskusi kelas mengenai strategi dan pemecahan serta penyimpulan dari guru.

Rounded Rectangle: PENUTUP

Rounded Rectangle: DAFTAR PUSTAKAPendekatan dan pertanyaan open-ended diharapkan dapat memberikan kebebasan kepada siswa dalam menyampaikan gagasan dan pendapatnya, sehingga dapat meningkatkan berpikir kritis, sistematis, logis, dan kreatif. Sebelum proses pembelajaran, terlebih dulu guru menyusun rencana pembelajaran yang meliputi: respon siswa, tujuan yang hendak dicapai, menentukan masalah open-ended yang berkaitan dengan tingkat berpikir Matematika, yang terdiri dari tingkat yang paling simpel, yaitu: Memory, Translation, dan Interpretation,Application, Analysis, Synthesis and Evaluation. Kemudian memberikan informasi yang selengkap lengkapnya dengan waktu yang cukup, sehingga siswa memiliki kesempatan lebih luas untuk mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan matematisnya lebih komprehensif.

Inprasitha, Maitree. 2002. Open_ended approach teacher education, (Online),http://www.criced.tsukuba.ac.jp/apec2006/progressreport/symposium/imprasitha_a.pdf, diakses 11 Agustus 2008).

Yee, Foong Pui. 2000. Using short open_ended mathematics question to promote thinking and understanding, (online), http://math.unipa.it/~grim/SiFoong.PDF, diakses 11 Agustus 2008).

Klavir, Rama.; & Hershkovitz, Sarah. 200 . Teaching and evaluating ‘open-ended’ problems (online), http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/klavir.pdf, diakses tanggal 13 Agustus 2008.

Cifarelli, Victov V.; & Cai, Jinfa. 2005. The evolution of mathematical explorations in open_ended problem solving situations, (online), hhtp://www.allacademic.com/one/www/research/index.php?chick_key=1, diakses tanggal 13 Agustus 2008. Orrill, Chandra.; Izsak, Andrew.; Singleton, Ernise.; & Anthony, Holly G. 2005. Mathematical connections in open ended problem-solving environments (online), http://www , diakses tanggal 13 Agustus 2008.

Rounded Rectangle: LANGKAH UMUM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RME

Secara umum dapat dikemukakan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan Open Ended di bawah ini.

ü Mempersiapkan kelas

1. Persiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, misalnya buku siswa, LKS, alat peraga dan lain sebagainya.

2. Kelompokkan siswa jika perlu (sesuai dengan rencana).

3. Sampaikan tujuan atau kompetensi dasar yang diharapkan dicapai serta cara belajar yang akan dipakai hari itu

ü Kegiatan pembelajaran.

1. Berilah penjelasan singkat dan seperlunya saja jika ada siswa yang belum memahami soal atau masalah kontekstual yang diberikan. Mungkin secara individual ataupun secara kelompok. (Jangan menunjukkan selesaian, boleh mengajukan pertanyaan pancingan)

2. Mintalah siswa secara kelompok ataupun secara individual, untuk mengerjakan atau menjawab masalah open ended yang diberikan dengan caranya sendiri. Berilah waktu yang cukup siswa untuk mengerjakannya.

3. Jika dalam waktu yang dipandang cukup, siswa tidak ada satupun yang dapat menemukan cara pemecahan, berilah guide atau petunjuk seperluya atau berilah pertanyaan yang menantang. Petunjuk itu dapat berupa LKS ataupun bentuk lain.

4. Mintalah seorang siswa atau wakil dari kelompok siswa untuk menyampaian hasil kerjanya atau hasil pemikirannya (bisa lebih dari satu orang)

5. Tawarkan kepada seluruh kelas untuk mengemukakan pendapatnya atau tanggapannya tentang berbagai selesaian yang disajikan temannya didepan kelas. Bila ada selesaian lebih dari satu, uangkaplah semua.

6. Buatlah kesepakatan kelas tentang selesaian manakah yang diangap paling tepat. Terjadi suatu negosiasi. Berikanlah penekanan kepada selesaian yang dipilih atau benar.

7. Bila masih tidak ada selesaian yang benar, mintalah siswa memikirkan cara lain.

Rounded Rectangle: SOAL OPEN ENDED SMP NEGERI 1 LUBUKLINGGAU KELAS VII

1. Pernahkah kamu bermain catur!

Perhatikan papan catur di samping yang terdiri dari

kotak-kotak persegi hitam dan putih.

Berapakah banyaknya persegi pada setiap papan catur?

Bagaimana cara memperolehnya?


2. Gunakanlah angka 2, 3, 4, 6, 12, 18 dan 24 untuk menulis 3 pasang pecahan senilai.

Nama Siswa





Tanda Tangan

Kelas






Sekolah






HASIL JAWABAN DARI BEBERAPA SISWA


READ MORE

Rabu, 06 Januari 2010

Cara Buat Read More

Log in dulu ke Blogger / Blogspot, di halaman Dasbor pilih Layout /Tata Letak dan klik Edit HTML.


Klik Expand Template Widget,



kemudian cari kode
salin (copy paste) script di bawah sebelum kode :




kemudian cari kode

atau lalu ganti dengan kode tersebut dengan kode di bawah:



READ MORE




Tulisan READ MORE warna merah bisa diganti, terserah teman².

Kemudian jangan lupa simpan bro

Tahap kedua ;

pada halaman dasbor pilih Setting/Pengaturan lalu klik Format,
lihat di bagian paling bawah ada menu Post Template, isi kotaknya dengan kode berikut:





Kemudian jangan lupa di simpan lagi bro

Tahap Ketiga ;

Pada saat memposting tulisan pilih Edit HTML, lalu simpan tulisan yang akan ditampilkan sebelum kode
dan tulisan yang akan disembunyikan disimpan setelahnya, sebelum kode

ok bro demikian yang saya tau semoga bermanfaat :D <<< sok bijaksana bgt yak :D

READ MORE

Selasa, 07 Juli 2009

Bersahabat Dengan Hati Yang Menenteramkan

Aku di pesan oleh guruku yang bernama Abdussalam bin Masyisy ra : "Jangan anda melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mendatangkan keridaan Allah, jangan duduk di suatu majelis kecuali yang aman dari murka Allah (bukan tempat maksiat), jangan bersahabat kecuali dengan orang yang dapat membantumu untuk istiqomah beribadah kepada Allah, dan jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang dapat menambah keimananmu kepada Allah. Sedang yang demikian itu sudah sangat sulit didapat".Pesan di atas diungkapkan salah seorang tokoh terkemuka di jamannya, seorang yang saleh lagi luas ilmu pengetahuannya, Ia pendiri thariqot Syadziliah bernama lengkap Abu Hasan Asysyadzili ra. (Mukadimah al-Hikam Ibnu Attoilah ra).
Dalam ungkapan lain dikatakan "Barang siapa bersahabat dengan suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari sahabatnya itu". Dalam arti akan terpengaruh kebiasaannya, jika baik akan tertular kebaikannya sebaliknya jika buruk akan terpengaruh juga. Umpamanya seorang Polisi sedang mengungkap kasus pembunuhan, sudah bukan rahasia lagi, pasti sahabat dekat akan menjadi orang pertama dijadikan target pengungkapan informasi. Berhati-hatilah dalam menentukan pilihan, salah kaprah akan membawa bencana dunia akhirat.
Wahai sahabat, hatimu adalah cermin yang mengkilap. Kau harus membersihkan debu yang menutupinya, karena hati ditakdirkan untuk memantulkan cahaya rahasia-rahasia ilahi. Al-Gojali dalam Essential Sufisme hal 124.
Hati merupakan sahabat sejati, dalam kebahagiaan tak ikut berpesta fora, ketika dalam lara tak bermuram durja, tetap setia dalam suka dan duka. Hati dalam pandangan Ragib al-Jerahi salah seorang penginjil asal Amerika yang kini menjadi seorang muslim dan mendalami tasawuf, dalam bukunya Heart, self, & soul : The Sufi Psychology of growth, Balance and Harmony menyatakan :"Hati adalah bagaikan tempat suci yang ditempatkan tuhan di dalam diri setiap manusia, tempat suci untuk menampung percikkan ilahi di dalam diri kita. Dalam sebuah hadis yang populer Tuhan berkata, Aku yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung dalam hati seorang yang beriman dengan tulus. Tempat suci di dalam diri kita ini lebih berharga dari tempat suci di mana pun. Maka, jika kita melukai hati orang lain, dosanya lebih besar dari menghancurkan tempat suci yang ada di dunia ini".
Memperhatikan ungkapan di atas, menjaga hati sangatlah penting, karena hati memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian seseorang. Tak berlebihan jika Rasulullah SAW pun mengungkapkan dalam sabdanya :



Artinya : Ingatlah, sesungguhnya dalam diri manusia ada segumpal daging, jika daging itu baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika daging itu rusak, maka rusak pula seluruh jasadnya. (HR. Bukhari ra)
Sahabat kita yang satu ini dapat terkena penyakit, sebagaimana organ tubuh yang lain. Bedanya jika organ tubuh sakit dirasakan diri sendiri sementara yang dapat mengobatinya adalah orang lain. sedang ketika hati kita sakit dirasakan orang lain dan diri sendirilah yang berusaha menyembuhkannya. Umpamanya seseorang sakit flu, ia akan merasakan penderitaannya. Dibutuhkan dokter yang dapat membantu menyembuhkannya. Jika seseorang bertabiat sombong, maka akan dirasakan orang yang berada di sekitarnya, untuk dapat sembuh ialah sendiri yang harus berjuang mengobatinya, dengan cara beribadah dan banyak berzikir baik dengan lisannya lebih-lebih dengan hatinya, dengan berdzikir kita akan sadar tidak layak sombong karena manusia tempat kekurangan dan kekhilafan.
Imam Ibnul Qayyim dalam kitab kalimat al-Thayyib halaman 89, mengungkapkan :


Artinya : Tidak diragukan bahwa hati berkarat seperti berkaratnya tembaga, perak dan yang lainnya. Dan bersihnya hati adalah dengan berzikir, dengan berzikir hati akan menjadi cemerlang bagaikan cermin yang mengkilat. Jika dibiarkan hati akan berkarat lagi dan jika berzikir akan kembali bersih.
Yang menimbulkan berkaratnya hati menurut Ibnul Qayyim ra, adalah lupa kepada Allah dan melakukan perbuatan dosa. Ini didasarkan beberapa hadis Rasulullah SAW yang menyatakan demikian, sementara alat untuk membersihkannya yakni memohon ampun dan mendawamkan dzikirullah. Rasulullah SAW bersabda :


Artinya : Sesungguhnya setiap segala sesuatu itu ada alat untuk membersihkannya, dan untuk membersihkan hati adalah dzikrullah (banyak mengingat Allah). HR. Baihaqi ra.
Dalam surat al-Ra'du ayat 28 Allah SWT berfirman.



Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat Allah). Ingatlah, Hanya dengan berzikir (mengingati Allah sajalah) hati menjadi tenteram.
Memiliki hati yang selalu berzikir laksana memiliki sahabat yang menenteramkan, jika hati kita lalai dan selalu lupa kepada Allah SWT maka secara tidak sadar kita menjadikan syaitan sebagai sahabat sejati, selalu membisikkan tipu daya yang akibatnya terjerumus dalam limbah dosa. Allah SWT berfirman :


Artinya : Barang siapa yang berpaling dari mengingat Allah yang Maha Pemurah, kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman sejati yang selalu menyertainya. (QS. Al-Zuhruf : 36)
Zikir bukan sekedar menenteramkan pengamalnya, tetapi juga dapat membebaskan dari belenggu syaitan musuh abadi yang terkadang sering dijadikan sahabat. Syaitan akan menggoda manusia dari berbagai arah, sebagaimana pernyataan syaitan yang abadi termaktub dalam Al-Qur'an, sesaat setelah di usir dari singgasana surga oleh Allah SWT.

• •
Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (16). Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) (17). QS. Al-Araf : 16-17.

Ketika malaikat mendengarkan pernyataan syaitan yang demikian tegas, malaikat menyatakan. "Bagaimana Manusia Dapat Selamat Dari godaan syaitan, sementara dari berbagai arah telah disiapkan perangkap untuk menggelincirkan manusia". Allah SWT yang maha pemurah dan penyayang berfirman :

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was (digoda) dari syaitan, mereka ingat kepada Allah (zikrullah), Maka ketika itu juga mereka melihat (sadar akan) kesalahan-kesalahannya. QS. Al-Araf : 201.
Berkaitan ayat ini al-Ustadz Al-Bahi Al-Kauli ra dalam kitab tadzkiratud Du' ah halaman 198, menyatakan .


Artinya : ketahuilah, bahwa zikrullah yang dilakukan dalam segala keadaan dan setiap waktu, akan mendatangkan rahasia-rahasia ilahi dan cahaya pencerahan ke dalam jiwa, dengan semua itu akan hilang segala kesengsaraan.
Zikir yang dimaksud di atas, bukan dilakukan lisan saja, tetapi tembus ke dalam hati. Lisan sangat terbatas ruang dan waktu, sementara hati memiliki keluasan ruang dan waktu nyaris tanpa batas. Di mana pun, sedang apa pun dan ke mana pun hati dapat dilatih untuk mengingat Allah SWT. Bersahabatlah dengan hati yang selalu berzikir karena akan membawa ketenteraman, jika hati kita belum bisa melakukannya, bersahabatlah dengan orang yang sudah terbiasa hatinya berzikir kepada Allah, dengan kemurahan-Nya kita akan terpengaruh untuk dapat melakukannya. Wallahu'alam.
READ MORE

Senin, 06 Juli 2009

DO I MARRY THE RIGHT PERSON ?

Buat mereka yang masih single bisa mengambil pelajaran
Dari cerita ini, Dan buat yang udah nikah cerita ini bisa jadi
Guideline untuk meningkatkan ikatan pernikahan yang sudah dijalani.

"Apakah saya menikah dengan orang yang tepat"

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba Melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo
Saya menikah dengan orang yang tepat?"
Saya melihat Ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya, jadi
Saya menjawab "Ya.. Tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami
Anda?"


Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"

"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."
Inilah jawabanya!
SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan
Pasangan anda.

Telpon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian
Sayangnya, Dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang
Bersemangat, begitu menyenangkan.
Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami Dan pengalaman yang begitu
Spontan. Ngga perlu berbuat apapun
Makanya dikatakan "jatuh" cinta!

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"
Bayangkan eksprisi tersebut!
Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba
Sesuatu datang Dan terjadi begitu saja pada anda.
Jatuh cinta itu mudah.
Sesuatu yang pasif Dan spontan.
Tapi?
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar..
Perubahan ini merupakan siklus alamiah Dan terjadi pada SEMUA ikatan.
Perlahan tapi pasti.. Telpon darinya menjadi hal yang merepotkan,
Belaiannya ngga selalu diharapkan Dan sikap-sikapnya yang besemangat
Bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang Ada ..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
Namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda,
Anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan,
Pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan
Pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai
Muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya...
Nah Lho!
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
Yang pernah terjadi.. Anda mungkin mulai berhasrat menyelami
Eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.
Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu
Dan mencari pelampiasan diluar.
Berbagai macam cara, bentuk Dan ukuran untuk pelampiasan ini.
Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.

Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya,
Hobinya, pertemanannya, nonton TVsampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-
Hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga Ada diluar, justru jawaban ini hanya
Ada di dalam pernikahan itu sendiri.
Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya
Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh,
Anda bisa!

Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, Dan pada saat itu anda akan
Merasa lebih baik.
Tapi itu bersifat temporer, Dan setelah beberapa tahun anda akan
Mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah
Anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.
Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati
Keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.
Itu adalah siklus....

Karena... (pahamilah dengan seksama hal ini) ..
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT,
NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR
MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari Hari ke Hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, Dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
Berjalan dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI
Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan
Ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi),
Dalam suatu ikatan rumah tangga juga Ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat Dan olahraga yang benar dapat membuat
Tubuh Kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga
Juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.
Jika Kita tahu Dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah Kita
Bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".

Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan
Sebuah DECISION,
Dan bukan cuma PERASAAN..!
Jika IA sebuah cinta.....
IA tidak mendengar...
Namun senantiasa bergetar....
Jika IA sebuah cinta.....
ia tidak buta..
namun senantiasa melihat dan merasa..
jika ia sebuah cinta......
ia tidak menyiksa..
namun senantiasa menguji..
jika ia sebuah cinta......
ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak cantik..
namun senantiasa menarik..
jika ia sebuah cinta......
ia tidak datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan
hati..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar
mata..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba
memenangi..

jika ia sebuah cinta.....
ia mungkin tidak suci..
namun senantiasa tulus..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan...
jika ia sebuah cinta......
ia tidak hadir dengan kekayaan dan
kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan
kesetiaan..
Cintailah pasangan anda, seperti anda ingin dicintai olehnya
Setialah pada pasangan anda, seperti anda ingin mendapatkan kesetiannya
(diposting dari notes indah ariestiya
READ MORE

LIMA BOLA KEHIDUPAN

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar secara vertical ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.
Kita akan segera mengerti bahwa teryata “Pekerjaan” hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi empat bola lainya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan terluka, tertandai, tergores, rusak tau hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.

Bagaimana caranya?

Jangan rusak nilai kita dengan memperbandingkan dengan nilai orang lain karena kita tidak akan menemukan skala perbandingan itu. Bahkan perbedaan itulah yang membuat masing-masing diri kita special.

Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian hidup kita, dimana hidup tanpanya menjadi kurang berarti. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di “masa lampau” atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang membuat kita untuk terus belajar, belajar dan belajar.

Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata “tidak mungkin saya temukan”. Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya sayap. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani. Dan akhirnya : MASA LALU adalah SEJARAH, MASA DEPAN merupakan MISTERI dan SAAT INI adalah KARUNIA.
READ MORE

Minggu, 05 Juli 2009

KESUKSESAN

KESUKSESAN hanyalah milik orang yang amat GIGIH MENGUBAH DIRINYA , dan tidak terjadi perubahan kecuali pada orang yang BERANI MELIHAT KEKURANGAN DIRINYA .

KEGAGALAN biasanya disebabkan oleh SATU kelemahan manusia yaitu TIDAK ADANYA KESEIMBANGAN antara KEINGINAN dan KESUNGGUHAN dalam MENYEMPURNAKAN IKHTIAR

Orang yang DIANGKAT memegang AMANAH JABATAN sedang dia TIDAK MEMINTANYA , akan mendapat banyak PERTOLONGAN dalam tugasnya

Lakukan segala sesuatu dengan KESUNGGUHAN, CERMAT DAN HATI-HATI . Jangan biarkan KELALAIAN dan KECEROBOHAN
, sebab itu bisa menjadi SUMBER KEGAGALAN

BAKAT KEPEMIMPINAN TIDAK DILAHIRKAN., namun muncul sebagai keterampilan yang terus DIASAH dan DI TUMBUH KEMBANGKAN.

JANGAN TAKUT kalau kita berbuat ADIL . sesungguhnya PERTOLONGAN ALLAH TIDAK AKAN TERTUKAR

HATI-HATILAH dengan segala KELEBIHAN yang kita miliki, karena itulah yang menyebabkan TERGELINCIRNYA kita kedalam kemaksiatan yang MENYESATKAN

Jika setiap orang dan pesaing DICURIGAI sebagai musuh, Kita tidak akan pernah memperoleh KEMAJUAN

BERHATI-HATILAH dalam mengambil KEPUTUSAN, karena salah dalam mengambil keputusan akan MERUGIKAN diri sendiri dan orang lain

BERUNTUNGLAH orang yang dititipi POTENSI KELEBIHAN dan di karuniakan KESANGGUPAN oleh Allah untuk MEMANFAATKANNYA bagi KEBAIKAN orang banyak

Awalilah setiap pekerjaan dengan PERENCANAAN yang baik. Karena GAGAL dalam MERENCANAKAN sama dengan MERENCANAKAN KEGAGALAN.

Salah satu tanda KEBODOHAN seseorang dalam menyikapi sebuah KESEMPATAN adalah sering MENUNDA-NUNDA AMAL dan MEREMEHKAN AKHIRAT.

KESUKSESAN SEJATI adalah ketika kita berhasil meyakinkan semua yang diperoleh pada dasarnya BERSUMBER DARI KEMURAHAN ALLAH SWT

(Dikutip dari : Abdullah Gymnastiar , “100 nasehat kepemimpinan AA Gym” )
READ MORE

Kamis, 02 Juli 2009

TAUHID

From Belajar Islam
Yesterday at 10:50pm
Pengertian Tauhid

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rahimahullah- memaparkan bahwa kata tauhid secara bahasa adalah kata benda yang berasal dari perubahan kata kerja wahhada – yuwahhidu yang bermakna menunggalkan sesuatu. Sedangkan dalam kacamata syari’at, tauhid bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu meliputi perkara rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat (Al Qaul Al Mufid, 1/5)

Syaikh Hamad bin ‘Atiq menerangkan bahwa agama Islam disebut sebagai agama tauhid disebabkan agama ini dibangun di atas pondasi pengakuan bahwa Allah adalah Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, baik dalam hal kekuasaan maupun tindakan-tindakan. Allah Maha Esa dalam hal Dzat dan sifat-sifat-Nya, tiada sesuatu pun yang menyerupai diri-Nya. Allah Maha Esa dalam urusan peribadatan, tidak ada yang berhak dijadikan sekutu dan tandingan bagi-Nya. Tauhid yang diserukan oleh para Nabi dan Rasul telah mencakup ketiga macam tauhid ini (rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat). Setiap jenis tauhid adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari jenis tauhid yang lainnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang mewujudkan salah satu jenis tauhid saja tanpa disertai dengan jenis tauhid lainnya maka hal itu tidak mungkin terjadi kecuali disebabkan dia tidak melaksanakan tauhid dengan sempurna sebagaimana yang dituntut oleh agama (Ibthal At Tandid, hal. 5-6)

Syaikh Muhammad bin Abdullah Al Habdan menjelaskan bahwa tauhid itu hanya akan terwujud dengan memadukan antara kedua pilar ajaran tauhid yaitu penolakan (nafi) dan penetapan (itsbat). ‘La ilaha’ adalah penafian/penolakan, maksudnya kita menolak segala sesembahan selain Allah. Sedangkan ‘illallah’ adalah itsbat/penetapan, maksudnya kita menetapkan bahwa Allah saja yang berhak disembah (At Taudhihat Al-Kasyifat, hal. 49)


Tauhid dan Iman Kepada Allah

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan –hafizhahullah- menjelaskan bahwa hakekat iman kepada Allah adalah tauhid itu sendiri. Sehingga iman kepada Allah itu mencakup ketiga macam tauhi yaitu tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat (Al Irsyad ila Shahih Al I’tiqad, hal. 29). Di samping itu, keimanan seseorang kepada Allah tidak akan dianggap benar kalau hanya terkait dengan tauhid rububiyah saja dan tidak menyertakan tauhid uluhiyah. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada kaum musyrikin dahulu yang juga mengakui tauhid rububiyah. Meskipun demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerangi dan mengajak mereka untuk bertauhid. Hal itu dikarenakan mereka tidak mau melaksanakan tauhid uluhiyah.


Urgensi Tauhid Bagi Setiap Insan

Kepentingan manusia untuk bertauhid sungguh jauh berada di atas kepentingan mereka terhadap makanan, minuman atau tempat tinggal. Kalau seseorang tidak makan atau minum, akibat terburuk yang dialami hanyalah sekedar kematian. Namun, kalau seseorang tidak bertauhid barang sekejap saja dan pada saat itu dia meninggal dalam keadaan musyrik, maka siksaan yang kekal di neraka sudah siap menantinya.

Allah ta’ala berfirman,

إِنَّه ُمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah (dalam beribadah) maka sungguh Allah telah mengharamkan atasnya surga, dan tempat tinggalnya adalah neraka…” (QS. al-Ma’idah [5]: 72)

Bahkan amalnya yang bertumpuk-tumpuk selama hidup pun akan menjadi sia-sia apabila di akhir hidupnya dia telah berbuat syirik kepada Rabb-nya dan belum bertaubat darinya. Allah ta’ala berfirman,

لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Sungguh, jika kamu berbuat syirik, akan lenyaplah semua amalmu, dan kamu pasti akan tergolong orang yang merugi.” (QS. az-Zumar [39]: 65)

Dan, kalaulah kita mau merenungkan untuk apa kita diciptakan di alam dunia ini niscaya kita akan memahami betapa agung kedudukan tauhid dalam hidup ini. Allah ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat [51]: 56). Makna beribadah kepada Allah di sini adalah mentauhidkan Allah.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- mengatakan, “Apabila engkau telah mengetahui bahwasanya Allah menciptakan dirimu untuk beribadah, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ibadah tidak akan disebut sebagai ibadah (yang hakiki) apabila tanpa disertai tauhid. Sebagaimana halnya sholat tidak disebut sebagai sholat jika tidak disertai dengan thaharah (bersuci). Maka apabila syirik merasuk ke dalam suatu ibadah, niscaya ibadah itu menjadi batal. Sebagaimana hadats jika terjadi pada (orang yang sudah melakukan) thaharah…” (Majmu’ah Tauhid, hal. 7)

Terkait dengan pentingnya tauhid ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ketahuilah, sesungguhnya kebutuhan hamba untuk senantiasa beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya merupakan kebutuhan yang tak tertandingi oleh apapun yang bisa dianalogikan dengannya. Akan tetapi, dari sebagian sisi ia bisa diserupakan dengan kebutuhan tubuh terhadap makanan dan minuman. Di antara keduanya sebenarnya terdapat banyak sekali perbedaan. Karena sesungguhnya jati diri seorang hamba adalah pada hati dan ruhnya. Padahal, tidak ada kebaikan hati dan ruh kecuali dengan (pertolongan) Rabbnya, yang tiada ilah (sesembahan) yang benar untuk disembah selain Dia. Sehingga ia tidak akan bisa merasakan ketenangan kecuali dengan mengingat-Nya. Seandainya seorang hamba bisa memperoleh kelezatan dan kesenangan dengan selain Allah maka hal itu tidak akan terus menerus terasa. Akan tetapi, ia akan berpindah dari satu jenis ke jenis yang lain, dari satu individu ke individu yang lain. Adapun Rabbnya, maka dia pasti membutuhkan-Nya dalam setiap keadaan dan di setiap waktu. Di mana pun dia berada maka Dia (Allah) senantiasa menyertainya.” (Majmu’ Fatawa, I/24. Dikutip dengan perantara Kitab Tauhid Syaikh Shalih al-Fauzan, hal. 43)

Siapa yang merasa tauhidnya sudah hebat?!

Allah ta’ala mengisahkan do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam di dalam ayat-Nya

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan kepada arca-arca.” (QS. Ibrahim [14]: 35)

Ibrahim At Taimi mengatakan, “Lalu siapakah yang lebih merasa aman dari bencana kesyirikan selain Ibrahim[?]”

Syaikh Abdurrahman bin Hasan –rahimahullah- mengatakan, “Tidak ada lagi yang merasa aman dari terjatuh dalam kesyirikan selain orang yang bodoh terhadap syirik dan juga tidak memahami sebab-sebab yang bisa menyelamatkan diri darinya; yaitu ilmu tentang Allah, ilmu tentang ajaran Rasul-Nya yaitu mentauhidkan-Nya serta larangan dari perbuatan syirik terhadapnya.” (Fathul Majid, hal. 72)

Demikianlah sekilas mengenai pentingnya tauhid dalam kehidupan kita. Semoga kita tergolong hamba-hamba yang mentauhidkan Allah dengan sebenar-benarnya. Kalau orang semulia Nabi Ibrahim ‘alaihis salam saja masih takut terjerumus syirik, lalu bagaimana lagi dengan orang seperti kita. Wallahul musta’an. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Selesai disusun ulang di Yogyakarta,
Senin 8 Jumadil Ula 1430 H
Hamba yang fakir kepada Rabbnya

Abu Mushlih Ari Wahyud
READ MORE