Selasa, 07 Juli 2009

Bersahabat Dengan Hati Yang Menenteramkan

Aku di pesan oleh guruku yang bernama Abdussalam bin Masyisy ra : "Jangan anda melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mendatangkan keridaan Allah, jangan duduk di suatu majelis kecuali yang aman dari murka Allah (bukan tempat maksiat), jangan bersahabat kecuali dengan orang yang dapat membantumu untuk istiqomah beribadah kepada Allah, dan jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang dapat menambah keimananmu kepada Allah. Sedang yang demikian itu sudah sangat sulit didapat".Pesan di atas diungkapkan salah seorang tokoh terkemuka di jamannya, seorang yang saleh lagi luas ilmu pengetahuannya, Ia pendiri thariqot Syadziliah bernama lengkap Abu Hasan Asysyadzili ra. (Mukadimah al-Hikam Ibnu Attoilah ra).
Dalam ungkapan lain dikatakan "Barang siapa bersahabat dengan suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari sahabatnya itu". Dalam arti akan terpengaruh kebiasaannya, jika baik akan tertular kebaikannya sebaliknya jika buruk akan terpengaruh juga. Umpamanya seorang Polisi sedang mengungkap kasus pembunuhan, sudah bukan rahasia lagi, pasti sahabat dekat akan menjadi orang pertama dijadikan target pengungkapan informasi. Berhati-hatilah dalam menentukan pilihan, salah kaprah akan membawa bencana dunia akhirat.
Wahai sahabat, hatimu adalah cermin yang mengkilap. Kau harus membersihkan debu yang menutupinya, karena hati ditakdirkan untuk memantulkan cahaya rahasia-rahasia ilahi. Al-Gojali dalam Essential Sufisme hal 124.
Hati merupakan sahabat sejati, dalam kebahagiaan tak ikut berpesta fora, ketika dalam lara tak bermuram durja, tetap setia dalam suka dan duka. Hati dalam pandangan Ragib al-Jerahi salah seorang penginjil asal Amerika yang kini menjadi seorang muslim dan mendalami tasawuf, dalam bukunya Heart, self, & soul : The Sufi Psychology of growth, Balance and Harmony menyatakan :"Hati adalah bagaikan tempat suci yang ditempatkan tuhan di dalam diri setiap manusia, tempat suci untuk menampung percikkan ilahi di dalam diri kita. Dalam sebuah hadis yang populer Tuhan berkata, Aku yang tak cukup ditampung oleh langit dan bumi, melainkan tertampung dalam hati seorang yang beriman dengan tulus. Tempat suci di dalam diri kita ini lebih berharga dari tempat suci di mana pun. Maka, jika kita melukai hati orang lain, dosanya lebih besar dari menghancurkan tempat suci yang ada di dunia ini".
Memperhatikan ungkapan di atas, menjaga hati sangatlah penting, karena hati memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian seseorang. Tak berlebihan jika Rasulullah SAW pun mengungkapkan dalam sabdanya :



Artinya : Ingatlah, sesungguhnya dalam diri manusia ada segumpal daging, jika daging itu baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika daging itu rusak, maka rusak pula seluruh jasadnya. (HR. Bukhari ra)
Sahabat kita yang satu ini dapat terkena penyakit, sebagaimana organ tubuh yang lain. Bedanya jika organ tubuh sakit dirasakan diri sendiri sementara yang dapat mengobatinya adalah orang lain. sedang ketika hati kita sakit dirasakan orang lain dan diri sendirilah yang berusaha menyembuhkannya. Umpamanya seseorang sakit flu, ia akan merasakan penderitaannya. Dibutuhkan dokter yang dapat membantu menyembuhkannya. Jika seseorang bertabiat sombong, maka akan dirasakan orang yang berada di sekitarnya, untuk dapat sembuh ialah sendiri yang harus berjuang mengobatinya, dengan cara beribadah dan banyak berzikir baik dengan lisannya lebih-lebih dengan hatinya, dengan berdzikir kita akan sadar tidak layak sombong karena manusia tempat kekurangan dan kekhilafan.
Imam Ibnul Qayyim dalam kitab kalimat al-Thayyib halaman 89, mengungkapkan :


Artinya : Tidak diragukan bahwa hati berkarat seperti berkaratnya tembaga, perak dan yang lainnya. Dan bersihnya hati adalah dengan berzikir, dengan berzikir hati akan menjadi cemerlang bagaikan cermin yang mengkilat. Jika dibiarkan hati akan berkarat lagi dan jika berzikir akan kembali bersih.
Yang menimbulkan berkaratnya hati menurut Ibnul Qayyim ra, adalah lupa kepada Allah dan melakukan perbuatan dosa. Ini didasarkan beberapa hadis Rasulullah SAW yang menyatakan demikian, sementara alat untuk membersihkannya yakni memohon ampun dan mendawamkan dzikirullah. Rasulullah SAW bersabda :


Artinya : Sesungguhnya setiap segala sesuatu itu ada alat untuk membersihkannya, dan untuk membersihkan hati adalah dzikrullah (banyak mengingat Allah). HR. Baihaqi ra.
Dalam surat al-Ra'du ayat 28 Allah SWT berfirman.



Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat Allah). Ingatlah, Hanya dengan berzikir (mengingati Allah sajalah) hati menjadi tenteram.
Memiliki hati yang selalu berzikir laksana memiliki sahabat yang menenteramkan, jika hati kita lalai dan selalu lupa kepada Allah SWT maka secara tidak sadar kita menjadikan syaitan sebagai sahabat sejati, selalu membisikkan tipu daya yang akibatnya terjerumus dalam limbah dosa. Allah SWT berfirman :


Artinya : Barang siapa yang berpaling dari mengingat Allah yang Maha Pemurah, kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman sejati yang selalu menyertainya. (QS. Al-Zuhruf : 36)
Zikir bukan sekedar menenteramkan pengamalnya, tetapi juga dapat membebaskan dari belenggu syaitan musuh abadi yang terkadang sering dijadikan sahabat. Syaitan akan menggoda manusia dari berbagai arah, sebagaimana pernyataan syaitan yang abadi termaktub dalam Al-Qur'an, sesaat setelah di usir dari singgasana surga oleh Allah SWT.

• •
Artinya : Iblis menjawab: "Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (16). Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) (17). QS. Al-Araf : 16-17.

Ketika malaikat mendengarkan pernyataan syaitan yang demikian tegas, malaikat menyatakan. "Bagaimana Manusia Dapat Selamat Dari godaan syaitan, sementara dari berbagai arah telah disiapkan perangkap untuk menggelincirkan manusia". Allah SWT yang maha pemurah dan penyayang berfirman :

Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was (digoda) dari syaitan, mereka ingat kepada Allah (zikrullah), Maka ketika itu juga mereka melihat (sadar akan) kesalahan-kesalahannya. QS. Al-Araf : 201.
Berkaitan ayat ini al-Ustadz Al-Bahi Al-Kauli ra dalam kitab tadzkiratud Du' ah halaman 198, menyatakan .


Artinya : ketahuilah, bahwa zikrullah yang dilakukan dalam segala keadaan dan setiap waktu, akan mendatangkan rahasia-rahasia ilahi dan cahaya pencerahan ke dalam jiwa, dengan semua itu akan hilang segala kesengsaraan.
Zikir yang dimaksud di atas, bukan dilakukan lisan saja, tetapi tembus ke dalam hati. Lisan sangat terbatas ruang dan waktu, sementara hati memiliki keluasan ruang dan waktu nyaris tanpa batas. Di mana pun, sedang apa pun dan ke mana pun hati dapat dilatih untuk mengingat Allah SWT. Bersahabatlah dengan hati yang selalu berzikir karena akan membawa ketenteraman, jika hati kita belum bisa melakukannya, bersahabatlah dengan orang yang sudah terbiasa hatinya berzikir kepada Allah, dengan kemurahan-Nya kita akan terpengaruh untuk dapat melakukannya. Wallahu'alam.
READ MORE

Senin, 06 Juli 2009

DO I MARRY THE RIGHT PERSON ?

Buat mereka yang masih single bisa mengambil pelajaran
Dari cerita ini, Dan buat yang udah nikah cerita ini bisa jadi
Guideline untuk meningkatkan ikatan pernikahan yang sudah dijalani.

"Apakah saya menikah dengan orang yang tepat"

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba Melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo
Saya menikah dengan orang yang tepat?"
Saya melihat Ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya, jadi
Saya menjawab "Ya.. Tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami
Anda?"


Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"

"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."
Inilah jawabanya!
SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta dengan
Pasangan anda.

Telpon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu merindukan belaian
Sayangnya, Dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang
Bersemangat, begitu menyenangkan.
Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami Dan pengalaman yang begitu
Spontan. Ngga perlu berbuat apapun
Makanya dikatakan "jatuh" cinta!

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan "aku mabuk cinta"
Bayangkan eksprisi tersebut!
Seakan-akan anda sedang berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba
Sesuatu datang Dan terjadi begitu saja pada anda.
Jatuh cinta itu mudah.
Sesuatu yang pasif Dan spontan.
Tapi?
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun akan pudar..
Perubahan ini merupakan siklus alamiah Dan terjadi pada SEMUA ikatan.
Perlahan tapi pasti.. Telpon darinya menjadi hal yang merepotkan,
Belaiannya ngga selalu diharapkan Dan sikap-sikapnya yang besemangat
Bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang Ada ..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
Namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda,
Anda akan mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan,
Pada saat anda jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan
Pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right person?" mulai
Muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari keduanya...
Nah Lho!
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
Yang pernah terjadi.. Anda mungkin mulai berhasrat menyelami
Eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.
Dan ketika pernikahan itu akhirnya kandas?
Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas ketidakbahagiaan itu
Dan mencari pelampiasan diluar.
Berbagai macam cara, bentuk Dan ukuran untuk pelampiasan ini.
Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.

Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan pekerjaannya,
Hobinya, pertemanannya, nonton TVsampe TVnya bosen ditonton, ataupun hal-
Hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga Ada diluar, justru jawaban ini hanya
Ada di dalam pernikahan itu sendiri.
Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya
Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa selingkuh,
Anda bisa!

Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, Dan pada saat itu anda akan
Merasa lebih baik.
Tapi itu bersifat temporer, Dan setelah beberapa tahun anda akan
Mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah
Anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.
Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan mendapati
Keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.
Itu adalah siklus....

Karena... (pahamilah dengan seksama hal ini) ..
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT,
NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR
MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari Hari ke Hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, Dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga
Berjalan dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI
Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan
Ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika (seperti gaya Grafitasi),
Dalam suatu ikatan rumah tangga juga Ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat Dan olahraga yang benar dapat membuat
Tubuh Kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga
Juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.
Jika Kita tahu Dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah Kita
Bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".

Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan
Sebuah DECISION,
Dan bukan cuma PERASAAN..!
Jika IA sebuah cinta.....
IA tidak mendengar...
Namun senantiasa bergetar....
Jika IA sebuah cinta.....
ia tidak buta..
namun senantiasa melihat dan merasa..
jika ia sebuah cinta......
ia tidak menyiksa..
namun senantiasa menguji..
jika ia sebuah cinta......
ia tidak memaksa..
namun senantiasa berusaha..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak cantik..
namun senantiasa menarik..
jika ia sebuah cinta......
ia tidak datang dengan kata-kata..
namun senantiasa menghampiri dengan
hati..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak terucap dengan kata..
namun senantiasa hadir dengan sinar
mata..

jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hanya berjanji..
namun senantiasa mencoba
memenangi..

jika ia sebuah cinta.....
ia mungkin tidak suci..
namun senantiasa tulus..
jika ia sebuah cinta.....
ia tidak hadir karena permintaan..
namun hadir karena ketentuan...
jika ia sebuah cinta......
ia tidak hadir dengan kekayaan dan
kebendaan...
namun hadir karena pengorbanan dan
kesetiaan..
Cintailah pasangan anda, seperti anda ingin dicintai olehnya
Setialah pada pasangan anda, seperti anda ingin mendapatkan kesetiannya
(diposting dari notes indah ariestiya
READ MORE

LIMA BOLA KEHIDUPAN

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar secara vertical ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.
Kita akan segera mengerti bahwa teryata “Pekerjaan” hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi empat bola lainya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan terluka, tertandai, tergores, rusak tau hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.

Bagaimana caranya?

Jangan rusak nilai kita dengan memperbandingkan dengan nilai orang lain karena kita tidak akan menemukan skala perbandingan itu. Bahkan perbedaan itulah yang membuat masing-masing diri kita special.

Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian hidup kita, dimana hidup tanpanya menjadi kurang berarti. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di “masa lampau” atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang membuat kita untuk terus belajar, belajar dan belajar.

Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata “tidak mungkin saya temukan”. Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya sayap. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani. Dan akhirnya : MASA LALU adalah SEJARAH, MASA DEPAN merupakan MISTERI dan SAAT INI adalah KARUNIA.
READ MORE

Minggu, 05 Juli 2009

KESUKSESAN

KESUKSESAN hanyalah milik orang yang amat GIGIH MENGUBAH DIRINYA , dan tidak terjadi perubahan kecuali pada orang yang BERANI MELIHAT KEKURANGAN DIRINYA .

KEGAGALAN biasanya disebabkan oleh SATU kelemahan manusia yaitu TIDAK ADANYA KESEIMBANGAN antara KEINGINAN dan KESUNGGUHAN dalam MENYEMPURNAKAN IKHTIAR

Orang yang DIANGKAT memegang AMANAH JABATAN sedang dia TIDAK MEMINTANYA , akan mendapat banyak PERTOLONGAN dalam tugasnya

Lakukan segala sesuatu dengan KESUNGGUHAN, CERMAT DAN HATI-HATI . Jangan biarkan KELALAIAN dan KECEROBOHAN
, sebab itu bisa menjadi SUMBER KEGAGALAN

BAKAT KEPEMIMPINAN TIDAK DILAHIRKAN., namun muncul sebagai keterampilan yang terus DIASAH dan DI TUMBUH KEMBANGKAN.

JANGAN TAKUT kalau kita berbuat ADIL . sesungguhnya PERTOLONGAN ALLAH TIDAK AKAN TERTUKAR

HATI-HATILAH dengan segala KELEBIHAN yang kita miliki, karena itulah yang menyebabkan TERGELINCIRNYA kita kedalam kemaksiatan yang MENYESATKAN

Jika setiap orang dan pesaing DICURIGAI sebagai musuh, Kita tidak akan pernah memperoleh KEMAJUAN

BERHATI-HATILAH dalam mengambil KEPUTUSAN, karena salah dalam mengambil keputusan akan MERUGIKAN diri sendiri dan orang lain

BERUNTUNGLAH orang yang dititipi POTENSI KELEBIHAN dan di karuniakan KESANGGUPAN oleh Allah untuk MEMANFAATKANNYA bagi KEBAIKAN orang banyak

Awalilah setiap pekerjaan dengan PERENCANAAN yang baik. Karena GAGAL dalam MERENCANAKAN sama dengan MERENCANAKAN KEGAGALAN.

Salah satu tanda KEBODOHAN seseorang dalam menyikapi sebuah KESEMPATAN adalah sering MENUNDA-NUNDA AMAL dan MEREMEHKAN AKHIRAT.

KESUKSESAN SEJATI adalah ketika kita berhasil meyakinkan semua yang diperoleh pada dasarnya BERSUMBER DARI KEMURAHAN ALLAH SWT

(Dikutip dari : Abdullah Gymnastiar , “100 nasehat kepemimpinan AA Gym” )
READ MORE

Kamis, 02 Juli 2009

TAUHID

From Belajar Islam
Yesterday at 10:50pm
Pengertian Tauhid

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin –rahimahullah- memaparkan bahwa kata tauhid secara bahasa adalah kata benda yang berasal dari perubahan kata kerja wahhada – yuwahhidu yang bermakna menunggalkan sesuatu. Sedangkan dalam kacamata syari’at, tauhid bermakna mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya. Kekhususan itu meliputi perkara rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat (Al Qaul Al Mufid, 1/5)

Syaikh Hamad bin ‘Atiq menerangkan bahwa agama Islam disebut sebagai agama tauhid disebabkan agama ini dibangun di atas pondasi pengakuan bahwa Allah adalah Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, baik dalam hal kekuasaan maupun tindakan-tindakan. Allah Maha Esa dalam hal Dzat dan sifat-sifat-Nya, tiada sesuatu pun yang menyerupai diri-Nya. Allah Maha Esa dalam urusan peribadatan, tidak ada yang berhak dijadikan sekutu dan tandingan bagi-Nya. Tauhid yang diserukan oleh para Nabi dan Rasul telah mencakup ketiga macam tauhid ini (rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa shifat). Setiap jenis tauhid adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari jenis tauhid yang lainnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang mewujudkan salah satu jenis tauhid saja tanpa disertai dengan jenis tauhid lainnya maka hal itu tidak mungkin terjadi kecuali disebabkan dia tidak melaksanakan tauhid dengan sempurna sebagaimana yang dituntut oleh agama (Ibthal At Tandid, hal. 5-6)

Syaikh Muhammad bin Abdullah Al Habdan menjelaskan bahwa tauhid itu hanya akan terwujud dengan memadukan antara kedua pilar ajaran tauhid yaitu penolakan (nafi) dan penetapan (itsbat). ‘La ilaha’ adalah penafian/penolakan, maksudnya kita menolak segala sesembahan selain Allah. Sedangkan ‘illallah’ adalah itsbat/penetapan, maksudnya kita menetapkan bahwa Allah saja yang berhak disembah (At Taudhihat Al-Kasyifat, hal. 49)


Tauhid dan Iman Kepada Allah

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan –hafizhahullah- menjelaskan bahwa hakekat iman kepada Allah adalah tauhid itu sendiri. Sehingga iman kepada Allah itu mencakup ketiga macam tauhi yaitu tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat (Al Irsyad ila Shahih Al I’tiqad, hal. 29). Di samping itu, keimanan seseorang kepada Allah tidak akan dianggap benar kalau hanya terkait dengan tauhid rububiyah saja dan tidak menyertakan tauhid uluhiyah. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada kaum musyrikin dahulu yang juga mengakui tauhid rububiyah. Meskipun demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerangi dan mengajak mereka untuk bertauhid. Hal itu dikarenakan mereka tidak mau melaksanakan tauhid uluhiyah.


Urgensi Tauhid Bagi Setiap Insan

Kepentingan manusia untuk bertauhid sungguh jauh berada di atas kepentingan mereka terhadap makanan, minuman atau tempat tinggal. Kalau seseorang tidak makan atau minum, akibat terburuk yang dialami hanyalah sekedar kematian. Namun, kalau seseorang tidak bertauhid barang sekejap saja dan pada saat itu dia meninggal dalam keadaan musyrik, maka siksaan yang kekal di neraka sudah siap menantinya.

Allah ta’ala berfirman,

إِنَّه ُمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah (dalam beribadah) maka sungguh Allah telah mengharamkan atasnya surga, dan tempat tinggalnya adalah neraka…” (QS. al-Ma’idah [5]: 72)

Bahkan amalnya yang bertumpuk-tumpuk selama hidup pun akan menjadi sia-sia apabila di akhir hidupnya dia telah berbuat syirik kepada Rabb-nya dan belum bertaubat darinya. Allah ta’ala berfirman,

لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Sungguh, jika kamu berbuat syirik, akan lenyaplah semua amalmu, dan kamu pasti akan tergolong orang yang merugi.” (QS. az-Zumar [39]: 65)

Dan, kalaulah kita mau merenungkan untuk apa kita diciptakan di alam dunia ini niscaya kita akan memahami betapa agung kedudukan tauhid dalam hidup ini. Allah ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat [51]: 56). Makna beribadah kepada Allah di sini adalah mentauhidkan Allah.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –rahimahullah- mengatakan, “Apabila engkau telah mengetahui bahwasanya Allah menciptakan dirimu untuk beribadah, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ibadah tidak akan disebut sebagai ibadah (yang hakiki) apabila tanpa disertai tauhid. Sebagaimana halnya sholat tidak disebut sebagai sholat jika tidak disertai dengan thaharah (bersuci). Maka apabila syirik merasuk ke dalam suatu ibadah, niscaya ibadah itu menjadi batal. Sebagaimana hadats jika terjadi pada (orang yang sudah melakukan) thaharah…” (Majmu’ah Tauhid, hal. 7)

Terkait dengan pentingnya tauhid ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ketahuilah, sesungguhnya kebutuhan hamba untuk senantiasa beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya merupakan kebutuhan yang tak tertandingi oleh apapun yang bisa dianalogikan dengannya. Akan tetapi, dari sebagian sisi ia bisa diserupakan dengan kebutuhan tubuh terhadap makanan dan minuman. Di antara keduanya sebenarnya terdapat banyak sekali perbedaan. Karena sesungguhnya jati diri seorang hamba adalah pada hati dan ruhnya. Padahal, tidak ada kebaikan hati dan ruh kecuali dengan (pertolongan) Rabbnya, yang tiada ilah (sesembahan) yang benar untuk disembah selain Dia. Sehingga ia tidak akan bisa merasakan ketenangan kecuali dengan mengingat-Nya. Seandainya seorang hamba bisa memperoleh kelezatan dan kesenangan dengan selain Allah maka hal itu tidak akan terus menerus terasa. Akan tetapi, ia akan berpindah dari satu jenis ke jenis yang lain, dari satu individu ke individu yang lain. Adapun Rabbnya, maka dia pasti membutuhkan-Nya dalam setiap keadaan dan di setiap waktu. Di mana pun dia berada maka Dia (Allah) senantiasa menyertainya.” (Majmu’ Fatawa, I/24. Dikutip dengan perantara Kitab Tauhid Syaikh Shalih al-Fauzan, hal. 43)

Siapa yang merasa tauhidnya sudah hebat?!

Allah ta’ala mengisahkan do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam di dalam ayat-Nya

وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan kepada arca-arca.” (QS. Ibrahim [14]: 35)

Ibrahim At Taimi mengatakan, “Lalu siapakah yang lebih merasa aman dari bencana kesyirikan selain Ibrahim[?]”

Syaikh Abdurrahman bin Hasan –rahimahullah- mengatakan, “Tidak ada lagi yang merasa aman dari terjatuh dalam kesyirikan selain orang yang bodoh terhadap syirik dan juga tidak memahami sebab-sebab yang bisa menyelamatkan diri darinya; yaitu ilmu tentang Allah, ilmu tentang ajaran Rasul-Nya yaitu mentauhidkan-Nya serta larangan dari perbuatan syirik terhadapnya.” (Fathul Majid, hal. 72)

Demikianlah sekilas mengenai pentingnya tauhid dalam kehidupan kita. Semoga kita tergolong hamba-hamba yang mentauhidkan Allah dengan sebenar-benarnya. Kalau orang semulia Nabi Ibrahim ‘alaihis salam saja masih takut terjerumus syirik, lalu bagaimana lagi dengan orang seperti kita. Wallahul musta’an. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Selesai disusun ulang di Yogyakarta,
Senin 8 Jumadil Ula 1430 H
Hamba yang fakir kepada Rabbnya

Abu Mushlih Ari Wahyud
READ MORE

KATA-KATA HIKMAH AA GYM

Orang yang BIJAK adalah orang yang MENIKMATI HIDUP DENGAN SEDIKIT KEINGINAN . Makin BANYAK KEINGINAN makin besar peluang untuk GELISAH.

Kesedihan yang kita alami adalah sebuah FASE UNTUK MEMPEROLEH KEKUATAN BARU , bukan sebagai pintu kelemahan yang justru merugikan.

Orang yang sibuk MELIHAT KEHEBATAN dan JASA DIRINYA tanpa memperdulikan kebaikan orang lain , biasanya akan terjebak dalam KEEGOISAN dan KESOMBONGAN .

TIDAK ADA PENDERITAAN DALAM HIDUP INI , kecuali orang yang membuat dirinya menderita dan menganggap rumit kehidupan.

Banyak orang yang berusaha MERUBAH DUNIA tetapi sedikit sekali orang yang terlebih dahulu berusaha MERUBAH DIRINYA menjadi pribadi yang shaleh.

Allah menciptakan KEKURANGAN bagi seseorang sebagai BENTENG PERLINDUNGAN agar dia TERHINDAR DARI KEMAKSIATAN yang akan dilakukan ANDAI DIA MEMILIKI KELEBIHAN.

Jika kita ingin MENILAI DIRI SENDIRI , lihatlah siapa orang-orang DISEKELILING KITA yang coba kita DEKATI DAN JAUHI.

Seseorang TIDAK AKAN BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK , kecuali dia punya keberanian untuk MELIHAT KEKURANGAN DIRINYA
AWALI KESUKSESAN kita dengan BERANI MELIHAT KEKURANGAN DIRI.

Jadikanlah setiap KRITIK BAHKAN PENGHINAAN kita terima sebagai JALAN UNTUK MEMPERBAIKI DIRI
PENYEBAB KEMARAHAN DAN KEKECEWAAN yang kita alami bisa jadi adalah karena TIDAK TERWUJUDNYA KEINGINAN DAN HARAPAN TINGGI yang kita miliki.

Merasa DIRI TIDAK SEMPURNA ITU WAJAR . YANG TIDAK WAJAR adalah KITA MENYESALI DAN TIDAK DAPAT MENIKMATI HIDUP KARENANYA.

Jika WIBAWA kita di rumah dan dimanapun DIPERTANYAKAN , lakukanlah EVALUASI DIRI . Apakah perilaku kita sesuai dengan contoh Rasulullah SAW.

Ada nilai yang LEBIH TINGGI DARI DOA , yaitu PELUANG DIRI MENJADI LEBIH BAIK , LEBIH BERMUTU, LEBIH CEMERLANG DAN LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT.

BEKERJA KERAS adalah bagian dari FISIK
BEKERJA CERDAS merupakan bagian dari OTAK
BEKERJA IKHLAS adalah bagian dari HATI

(Oleh Elvi Zuhailina, dikutip dari Abdullah Gymnastiar , "100 Nasehat kepemimpinan AA GYM")
READ MORE

Rabu, 01 Juli 2009

Kita Cuma Bisa MENGKRITIK Tapi Tidak Bisa Kasih Solusi

Kita Cuma Bisa MENGKRITIK Tapi Tidak Bisa Kasih Solusi

MENGKRITIK Seperti Sudah menjadi Budaya
Sebagian Besar Orang dalam masyarakat kita.

Bahkan KEMAMPUAN MENGKRITIK Terkadang
dijadikan Ukuran Tingkat Kecerdasan Seseorang.

Semakin Mampu Seseorang Mengkritik,
Semakin Cerdas Pula Orang tersebut Dianggap.

Kalau Dipikir-pikir sepertinya kita memang Dibesarkan dan
Dididik untuk menjadi Manusia-manusia Kritikus.

Dari Kecil kita SERING TERLIBAT DALAM MENCARI
LETAK KESALAHAN Daripada Mencari SOLUSI,
Lebih Sering Mencari SIAPA yg Harus Bertanggungjawab Daripada
Bekerjasama Menyelesaikannya bersama-sama.

Lebih Sering MEMBICARAKAN KEKURANGAN daripada KELEBIHAN Pihak lain.
KEBIASAAN-kebiasaan seperti Itulah yang Sedikit Banyak Berperan
Menciptakan Manusia TERBIASA FOKUS pada SISI yang BURUK saja.

Apabila Orang lain Mengemukakan Suatu Ide,
Pendapat atau Konsep yang Kelemahannya Terlihat oleh kita,
langsung kita “GATAL” KALAU TIDAK MENGKRITIK.

Bukan Memberi Ide yang Lebih Baik atau Ide untuk Melengkapi dan Menyempurnakan,
tetapi Sebaliknya kita Selalu MEMIKIRKAN dan MENGANGKAT SISI NEGATIFNYA.
Mengapa demikian ?
Karena Sadar atau Tidak, Kritis Sudah Menjadi Bagian Dari Diri Kita.

Karena kritik-mengkritik Sebenarnya Bukanlah Hal yang Buruk,
Malah Sebaliknya Bisa Menjadi Vitamin dan Motivator bagi Pihak yang Dikritik.
Kritik yang disampaikan dengan baik,
Tepat Waktu dan Tepat Sasaran adalah Kritik yang Sangat Bermanfaat.
Istilahnya Orang-orang “Kritik Membangun”.

Tapi kalau kita Dipikir-pikir Lebih Jauh Lagi,
Menyempurnakan Ide yang Kurang Sempurna atau
yang Tidak Sesuai dengan Pola Pikir kita,
Tidak Selalu Harus Menggunakan Kritik, Apalagi Kritik Menjatuhkan.

Bisa dengan cara sebaliknya yaitu
memberi ide lain yg benar-benar baru / orisinil yang lebih baik.
Atau bisa juga hanya dengan membantu memberi ide yang bersifat
memperbaiki bagian yang menurut kita kurang baik.
Ironisnya,
Lebih Banyak ORANG PINTAR yang Hanya Pandai Mengkritik tetapi
Tak Mampu Memberikan Ide yang Lebih Baik daripada Ide yang sedang dikritik.
Entah Orang-orang Jenis ini Sebenarnya Hanya Pandai Melihat
SISI NEGATIF Orang lain atau Memang Benar-Benar Pintar,
Hanya saja Kreatifitas ia sering Tertutup oleh Kebiasaan Kritik Mengkritik,
sehingga bukan mustahil Dirinya juga Menjadi Kurang Percaya Diri
untuk mengemukakan ide.
Takut Berbuat Salah, Malu kalau ternyata idenya tidak diterima,
Keliru dan Lantas dikritik Habis-habisan.
Jadi hanya Melontarkan kritik tanpa Dasar, Tanpa Penjelasan,
Tidak Ada Uraian dan Masukan Apapun yang Bisa ia angkat.

Budaya dan lingkungan seperti ini cenderung membuat
kemampuan kreatifitas seseorang dan lingkungannya sulit berkembang,
bahkan mematikan.
Tidak heran kita lebih gampang mendapat ORANG-orang PINTAR yang
memperoleh Predikat "Pintar" karena Kemampuan Mengkritiknya,
tapi Tidak Kreatif dalam Solusi apalagi Inovatif.

Dalam berkomunikasi,
baik di Dunia Nyata maupun Maya,
semuanya perlu BELAJAR untuk Melihat Semua hal dari SISI POSITIF.
Perlu Belajar Berkontribusi Memberi Ide Positif yang Mencerahkan daripada
menebar Kritikan semata-mata yang semakin membuat kita menjadi
Manusia-manusia yang Terbiasa Melihat dari Sisi Negatif dan
Memenuhi PIKIRAN dengan Muatan Negatif.

Meskipun Tidak Dapat dikatakan KEBIASAAN dan
KARAKTER yang Terbentuk dari Kebiasaan ini sepenuhnya TIDAK PANTAS,
tetapi BERHATI-HATILAH Dengannya.
Kalau tidak, kebiasaan seperti ini bisa menjadi Sumber PENDERITAAN,
KETIDAK-BAHAGIAAN HIDUP.

Karena Kemana dan Dimanapun ia Berada,
Sisi Negatif setiap hal Selalu Dicari,
terlihat Lebih Jelas dan Lebih Penting baginya,
bahkan menutupi Sisi Positif yang sesungguhnya Lebih Besar.

Kemampuan MENGHARGAI dan BERSYUKUR Atas KELEBIHAN yang DIMILIKI pun
Semakin Lemah dan Cenderung Pesimistis.

Bukan bermaksud Anti Terhadap Kritikan tetapi sekedar
MENGINGATKAN untuk DIRI KITA SENDIRI sekaligus untuk BELAJAR
MEMBIASAKAN DIRI BERPIKIR dan MENGGUNAKAN BAHASA yang POSITIF.
READ MORE

MEMAHAMI ARTI SEBUAH PENGORBANAN

MEMAHAMI ARTI SEBUAH PENGORBANAN

Salam Hikmah...
Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh
Salam Sejahtera untuk kita semua

Sahabat Hikmah...
Berikut ini ada sebuah kisah penuh hikmah tentang ARTI SEBUAH PENGORBANAN, dan keyakinan kepada kita bahwa KEBAIKAN AKAN DIBALAS DENGAN KEBAIKAN...

TANGIS UNTUK ADIKKU

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari , orangtuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Yang mencintaiku lebih dari aku mencintainya.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatan membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya.

“Siapa yang mencuri uang ayah?”Beliau bertanya. Aku terpaku terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapapun mengaku. Beliau mengatakan lagi “ Baiklah kalau begitu kalian berdua layak dipukul!”

Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adiku mencengkeram tangannya dan berkata, Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai beliau kehabisan nafas. Sesudah itu beliau duduk di ranjang dan memarahi kami.”Kamu sudah belajar mencuri dari rumah, hal memalukan apalagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang ? kamu layak dipukul, kamu pencuri tidak tahu malu.”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kamu, tubuhnya luka, tetapi ia tidak menitikan airmata setetespun. Dipertengahan malam itu, saya tiba-tiba menangis meraung-raung.. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, ”Kak, jangan menangis lagi sekarang, semuanya sudah terjadi.”

Aku masih terus membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan baru seperti kemarin. Aku tidak pernah lupa tampang adikku ketika melindungiku. Waktu itu, adiku berusia 8 tahun. Aku berusia 11 tahun.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengar dia berkata lirih ” Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik, hasil yang begitu baik”. Ibu mengusap airmatanya yang mengalier dan menghela nafas ” Apa gunanya?bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”

Saat itu juga adikku berjalan ke hadapan ayah dan berkata, ”Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, aku telah cukup membaca banyak buku”

Ayah marah besar dan berkata : ” mengapa kamu mempunyai jiwa yang begitu lemah!!!Bahkan kalau aku harus mengemis di jalanan akan aku lakukan, kamu berdua harus sekolah sampai selesai.”

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit makanan. Dia menyelinap di samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku:”Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimmu uang.”

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu adiku berusia 17 tahun dan aku 20 tahun.

Dengan uang yang ayahku pinjam dan uang dari adiku hasilkan dari mengangkut semen pada lokasi konstruksi, akhirnya aku sampai akhir tahun ketiga kuliah.

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk memberitahukan,” Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya,”Mengapa kamu tidak bilang pada temanku kamu adalah adikku?”

Dia tersenyum dan menjawab”Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu?Apa mereka tidak akan mentertawakanmu?”

Aku merasa terenyuh dan airmata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari badan adiku dan sambil tersekat aku berkata”Aku tidak peduli omongan siapapun!Kamu adalah adikku apapun juga Kamu adalah adikku bagaimanapun penampilanmu...”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku dan terus menjelaskan, ”Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kakak harus memilikinya...”

Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Menariknya ke dalam pelukanku dan menangis....Tahun itu ia berusia 20 aku 23

Pertama kali aku membawa teman-teman kuliahku ke rumahku, kaca jendela yang pecah telah diganti dan semuanya kelihatan bersih..Setelah teman-temanku pulang..aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku.”Bu, ibu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan rumah kita...Tetapi katanya sambil tersenyum”Itu adalah pekerjaan adikmu..dia pulang lebih awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkkah kamu melihat luka ditangannya.?ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus , seratus jarum terasa menusuk hatiku.Aku mengoleskan sedikit salep pada lukanya dan membalut lukanya..”Apakah sakit?..

”Tidak kok Kak...Aku biasa biasa kena batu-batu kak..”Ditengah kalimatnya aku membalikan punggungku karena air mata mulai menggenang dimataku....Tahun itu adikku 23 tahun dan aku berusia 26 tahun.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Aku berkali-kali mengundang orangtuaku datang dan tinggal dirumahku..tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka sudah merasa dibesarkan didusun dan tidak tahu harus berbuat apa kalau seandainya keluar dari dusun. Adikku juga mengatakan ”Kak jagalah mertuamu saja, saya yang akan menjaga ibu dan ayah disini..”

Suamiku menjadi direktur pabrik..Kami menginginkan adiku kerja di pabrik, akan tetapi adiku tak pernah mau...dia pingin tetap menjaga ayah ibu.

Suatu hari adiku jatuh dari sebuah tangga untuk memperbaiki kabel, ketika dia terkena sengatan listrik dan dia masuk ke rumah sakit...Aku dan suamiku menjenguknya..dan melihat gips putih dikakinya..Aku berkata ”Mengapa kamu menolak kerja menjadi manajer pabrik di tempat kakakmu...Coba kalau kau terima, tentu kamu tidak akan mengalami seperti ini..”

Dengan tanpang serius dia menjawab”Kak, pikirkan nama baik kakak ipar kak. Ia baru saja menjadi Direktur, sedangkan saya tidak berpendidikan..nanti apa kata orang kalau saya menjadi manajer? Kasihan kakak ipar..

Mata suamiku dipenuhi airmata, dan kemudian aku berkata ” Tapi kamu kurang berpendidikan itu juga karena aku, kakakmu...

Mengapa kakak membicarakan masa lalu?” adikku menggenggam tanganku. Tahun itu ia berusia 26 tahun dan aku 29 tahun

Adikku kemudian menikahi seorang gadis pada usia 30 tahun. Dalam acara itu pembawa acara perayaan bertanya kepadanya,”Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” tanpa berpikir panjang adikku menjawab”Kakakku.’

Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat lagi.

” Ketika kami sekolah SD. Saya dan kakakku sekolah SD di tempat yang cukup jauh dari tempat tinggal kami..di sebuah dusun yang berbeda..Setiap hari aku dan kakakku berjalan selama kurang lebih dua jam untuk pergi dan pulang ke sekolah..Suatu hari aku kehilangan satu sarung tanganku...Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai sebuah sarung tangan di tangannya..padahal kami berjalan sangat jauh dan cuaca sedang musim sangat dingin...Ketika kami tiba dirumah, tangan kakakku begitu gemetaran..sehingga ketika makan dia tidak bisa memegang sendoknya.......Sejak hari itu aku bersumpah..selama saya masih hidup aku akan menjaga kakakku dan...aku akan selalu baik kepadanya..

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku

Kemudian kata-kata begitu susah keluar dari bibirku”Dalam hidupku..orang yang paling berjasa padaku adalah adikku..orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku...

Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia itu..di depan kerumunan perayaan itu..air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai....

Semoga kisah tersebut memberikan pelajaran kepada kita semua. Amin

Wassalam
READ MORE